Gatal-gatal atau pruritus adalah kondisi kulit yang terasa ingin digaruk karena adanya rangsangan saraf di kulit. Meski sering dianggap sepele, rasa gatal bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan, gatal yang berlangsung lama dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.
Tidak jarang gatal-gatal hanya disebabkan alergi ringan atau gigitan serangga. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi tanda penyakit yang lebih serius. Karena itu, mengenali gejala dan penyebab gatal sangat penting agar bisa menemukan cara mengatasinya dengan tepat.
Gejala Gatal-Gatal
Gejala utama adalah rasa gatal yang muncul di kulit, mulai dari ringan hingga sangat parah. Pada beberapa kasus, kulit menjadi merah, kasar, atau timbul ruam. Rasa gatal bisa datang tiba-tiba atau berulang, sering kali lebih terasa di malam hari saat tubuh beristirahat.
Penderita juga dapat merasakan kulit panas, perih, atau seperti terbakar. Bila digaruk terlalu keras, kulit bisa luka dan menyebabkan infeksi. Gejala ini bisa terbatas di satu area, misalnya tangan atau kaki, atau meluas ke seluruh tubuh.
Penyebab Umum
Banyak faktor yang bisa menyebabkan gatal-gatal. Alergi makanan atau obat adalah salah satu yang paling umum. Reaksi sistem imun membuat kulit bereaksi berlebihan sehingga terasa gatal. Gigitan serangga, seperti nyamuk atau tungau, juga sering menimbulkan gatal sementara.
Penyebab lain yang sering terjadi adalah kulit kering atau xerosis. Kondisi ini biasanya muncul pada orang yang sering mandi air panas atau menggunakan sabun keras. Selain itu, infeksi jamur, bakteri, dan penyakit dalam seperti gagal ginjal atau diabetes juga bisa memicu gatal yang berkepanjangan.
Faktor Risiko
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko gatal-gatal. Iklim panas dan lembab, misalnya, membuat tubuh lebih sering berkeringat dan memicu iritasi kulit. Kondisi ini umum di daerah tropis, termasuk Indonesia, sehingga masyarakat perlu lebih waspada.
Kebersihan tubuh yang kurang terjaga juga memperbesar risiko. Selain itu, orang dengan riwayat alergi atau kulit sensitif lebih mudah mengalami gatal. Faktor usia juga berpengaruh karena kulit lansia cenderung lebih tipis dan kering sehingga rentan iritasi.
Cara Mengatasi Gatal-Gatal
Langkah pertama untuk mengatasi gatal adalah perawatan di rumah. Mandi dengan air dingin dapat menenangkan kulit, sementara penggunaan pelembap membantu menjaga kelembapan kulit. Hindari menggaruk terlalu keras agar kulit tidak luka dan terinfeksi.
Bila gatal tidak membaik, obat bebas seperti antihistamin atau salep anti gatal bisa digunakan. Namun, jika rasa gatal berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai gejala lain seperti demam, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pencegahan Gatal-Gatal
Pencegahan terbaik adalah menjaga kesehatan kulit. Mandi teratur dengan sabun lembut dapat membantu menjaga kelembapan alami kulit. Pilih sabun tanpa pewangi atau bahan kimia keras agar kulit tidak mudah iritasi.
Selain itu, hindari pemicu alergi yang sudah diketahui dan gunakan pakaian longgar berbahan katun. Minum cukup air dan konsumsi makanan bergizi juga penting untuk menjaga kulit tetap sehat dari dalam.
Kesimpulan
Menurut saya, gatal-gatal memang terlihat sepele, tetapi dampaknya bisa sangat mengganggu. Rasa gatal bisa membuat tidur tidak nyenyak, mengurangi konsentrasi, bahkan memicu stres. Karena itu, penting untuk mengenali penyebabnya sejak dini.
Menjaga kebersihan tubuh dan pola hidup sehat adalah langkah terbaik untuk pencegahan. Bila gatal tidak juga membaik, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Lebih cepat ditangani, lebih cepat pula Anda bisa kembali beraktivitas dengan nyaman.
Baca juga: Penyakit Ambeyen
Sumber: Healthline: Causes of Itching

