Isu penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL) kembali mencuat, menimbulkan perdebatan antara kepentingan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Filsuf Rocky Gerung dalam dialog bersama Ephorus HKBP Pdt. Victor Tinambunan menegaskan: ini bukan sekadar isu lokal, melainkan menyangkut masa depan bumi.
Merawat, Bukan Mengeksploitasi
Rocky menyebut, di era global, bahasa universal bukan lagi politik semata, tetapi etika lingkungan. Dunia menilai Indonesia dari jejak ekologinya.
“Gereja harus berpolitik dalam arti terlibat pada semua usaha yang berkaitan dengan kebaikan umat dan bumi.”
HKBP, melalui dasar teologinya, menegaskan bumi adalah milik Allah dan manusia diberi tanggung jawab untuk merawat, bukan merusak. Karena itu, gereja terpanggil untuk menentang perusakan lingkungan, termasuk praktik industri yang merugikan rakyat.
Krisis Ekologi di Tapanuli
- Tutupan hutan berkurang drastis akibat monokultur.
- Sungai mengering, debit air turun, muncul banjir bandang dan longsor.
- Masyarakat adat kehilangan tanah karena masuk ke wilayah konsesi TPL.
Menurut Rocky, inilah contoh “butterfly effect”: keuntungan segelintir korporasi bisa berarti hilangnya harapan hidup ribuan orang.
Teologi Berpihak pada Ekologi
Rocky menilai, hari ini ekonomi dan ekologi menjadi medan pertarungan. Teologi harus memilih berpihak ke ekologi, bukan sekadar mengejar keuntungan.
HKBP sendiri telah mengambil langkah konkret dengan menetapkan Minggu Ekologi (28 September), melibatkan lebih dari 4.000 jemaat. Ini menjadi pendidikan moral sekaligus ajakan iman untuk merawat bumi.
Solusi Adil bagi Pekerja & Masyarakat
Ephorus HKBP menekankan perlunya solusi berkeadilan:
- CSR sejati: modal usaha bagi keluarga yang kehilangan penghidupan.
- Redistribusi lahan 2 hektar/KK, agar masyarakat bisa mandiri.
Hak atas tanah adalah hak primer manusia yang melekat pada martabatnya.
Seruan Penutupan TPL
Seruan moratorium atau penutupan PT TPL mendapat dukungan luas dari berbagai gereja (HKBP, Katolik, PGI), jurnalis, hingga masyarakat sipil. Rocky menyebut, kanal protes damai justru mencegah meledaknya konflik sosial. Negara diminta hadir, menengahi, dan memastikan transisi yang adil.
Penutup
Bagi Rocky Gerung, isu TPL bukan sekadar konflik antara rakyat dan perusahaan, melainkan pertarungan akal sehat melawan eksploitasi. Gereja, melalui teologinya, ikut menjaga agar bumi tetap layak dihuni generasi mendatang.
Pesannya jelas: ekonomi tanpa ekologi hanyalah ilusi.
Keterangan
- Sumber artikel: Diskusi Rocky Gerung & Ephorus HKBP di YouTube
- Artikel opini lainnya: www.sawacana.com
- Artikel ini telah terbit di: Kategori Artikel Unggulan Sawacana

