Sawacana.com – Dulu hipertensi atau tekanan darah tinggi identik dengan usia lanjut. Namun, data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan tren baru: 1 dari 4 orang usia 18–30 tahun sudah mengalami hipertensi. Gaya hidup modern menjadi pemicu utamanya.
Hipertensi usia muda bukan sekadar angka di tensimeter. Penyakit ini meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan gangguan ginjal di kemudian hari. Dengan pola hidup yang makin sedentary, masalah ini kian mendesak untuk diantisipasi.
Pola Makan Tinggi Garam dan Gula
Konsumsi makanan cepat saji, minuman manis, dan camilan tinggi garam mempercepat kenaikan tekanan darah. Menurut WHO, asupan garam berlebihan meningkatkan risiko hipertensi hingga 30%.
Remaja dan dewasa muda disarankan mengurangi makanan olahan, memperbanyak sayur dan buah, serta minum air putih minimal delapan gelas per hari. Kebiasaan sederhana ini membantu menyeimbangkan tekanan darah.
Kebiasaan Kurang Bergerak dan Kurang Tidur
Pekerjaan yang menuntut duduk lama, belajar daring, dan hiburan digital membuat generasi muda kurang bergerak. Aktivitas fisik yang minim menurunkan elastisitas pembuluh darah, memicu hipertensi lebih awal.
Kualitas tidur yang buruk juga berperan. Tidur kurang dari 6 jam per malam terbukti meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. WHO menyarankan tidur 7–9 jam agar sistem kardiovaskular tetap sehat.
Stres dan Tekanan Sosial
Tekanan akademik, pekerjaan, dan paparan media sosial menimbulkan stres kronis. Hormon stres seperti kortisol membuat pembuluh darah menyempit dan tekanan darah meningkat.
Mengelola stres dengan meditasi, olahraga, atau hobi ringan membantu menstabilkan emosi. Komunikasi terbuka dengan keluarga juga menurunkan risiko hipertensi jangka panjang.
Langkah Pencegahan yang Disarankan
Pencegahan terbaik adalah gaya hidup sehat: makan seimbang, aktivitas fisik rutin, cukup tidur, dan manajemen stres. Pemerintah juga mendorong program CERDIK (Cek kesehatan, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat, Istirahat cukup, Kelola stres) sebagai panduan praktis.
Remaja disarankan memanfaatkan layanan Cek Kesehatan Gratis 2025 untuk memantau tekanan darah sejak dini. Langkah ini membantu mendeteksi hipertensi sebelum menimbulkan komplikasi.
Penutup
Hipertensi usia muda adalah ancaman nyata bagi kesehatan generasi mendatang. Dengan pola makan seimbang, aktivitas fisik rutin, dan pengelolaan stres, risiko tekanan darah tinggi dapat ditekan sejak awal.
Baca juga opini Kesehatan Mental Remaja untuk melengkapi pemahaman tentang kesehatan fisik dan mental. Dengan langkah pencegahan yang tepat, remaja dan dewasa muda bisa tumbuh sehat tanpa tekanan darah tinggi.
Penulis: Armando Sinaga – Sawacana.com

